Cara Bangkit Finansial Pasca PHK dan Dapat Cuan Baru

Financial | 11 June 2025

Sumber: freepik.com

 

Pemutusan hubungan kerja (PHK) seringkali datang tiba-tiba. Tak peduli sudah berapa lama mengabdi atau seberapa besar kontribusi yang pernah diberikan, situasi ekonomi atau perampingan perusahaan bisa membuat siapa saja kehilangan pekerjaan. Efeknya bukan hanya terasa di rekening tabungan, tapi juga merembet ke mental, relasi keluarga, hingga rasa percaya diri. 

 

Rasa panik dan kehilangan arah menjadi respons yang wajar. Namun, situasi ini bukan akhir dari segalanya. Ada cara untuk mulai bangkit secara finansial, meskipun dari titik terendah sekalipun. 

 

Berikut strategi mental dan keuangan yang bisa dijalankan untuk kembali produktif dan menciptakan pemasukan baru pasca PHK: 

1. Terima Realita dan Pulihkan Mental Diri 

Emosi negatif seperti kecewa, marah, atau merasa gagal tak bisa dihindari setelah PHK. Menolak perasaan tersebut justru akan memperburuk keadaan. Biarkan diri merasakan semuanya, lalu perlahan ambil kembali kendali. 

 

Jangan terburu-buru mengambil keputusan besar saat sedang emosional. Hindari membuang semua tabungan untuk proyek impulsif, misalnya. Ambil waktu untuk merenung dan menata ulang arah hidup. Situasi ini memang berat, tapi bisa jadi momen refleksi untuk melihat ulang kekuatan, peluang, dan kemampuan yang dimiliki. 

2. Lakukan Audit Keuangan Pribadi 

Langkah selanjutnya adalah melihat secara jujur kondisi keuangan saat ini. Ambil catatan dan jawab pertanyaan berikut: 

1) Berapa total dana tunai yang tersedia saat ini? 

2) Apa saja pengeluaran rutin yang wajib dibayar tiap bulan? 

3) Masih ada cicilan aktif atau utang berjalan? 

 

Pisahkan antara kebutuhan pokok dan gaya hidup. 

 

Setelah mengetahui posisi keuangan, saatnya membuat anggaran sederhana. Mulai dari mencatat semua pengeluaran wajib seperti biaya makan, transportasi, listrik, dan cicilan. Lalu alokasikan dana darurat yang cukup minimal 1–2 bulan. Gunakan prinsip 50-30-20 secara fleksibel: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk fleksibel, dan 20% untuk tabungan atau dana cadangan. Manfaatkan aplikasi pencatat keuangan agar lebih mudah memantau arus kas harian. Kedisiplinan kecil ini akan memberikan rasa aman meski sedang berada dalam masa tidak pasti. 

 

Langkah ini akan membantu menentukan seberapa lama bisa bertahan tanpa pemasukan tetap, serta berapa minimal income yang perlu dikejar tiap bulan untuk tetap hidup layak. 

3. Kurangi Pengeluaran, Tapi Jangan Hilangkan Kesenangan Kecil 

PHK menuntut penyesuaian gaya hidup. Tapi bukan berarti harus menyiksa diri. 

1) Tunda langganan streaming berbayar, cicilan gadget, atau nongkrong mingguan. 

2) Ganti makan di luar jadi masak sendiri. 

3) Temukan versi gratis dari hal-hal menyenangkan: nonton YouTube, olahraga di taman, atau baca e-book gratis. 

 

Mengurangi pengeluaran perlu dilakukan agar uang tahan lebih lama. Namun, beri ruang untuk hal-hal kecil yang membuat hidup tetap terasa normal. Self-reward sederhana akan menjaga kondisi mental tetap stabil selama masa transisi ini. 

 

 

Baca Juga: Literasi Finansial: Kenapa Harus Belajar Ngatur Uang dari Sekarang, Bukan Nanti? 

 

4. Temukan Peluang Penghasilan Baru, Sekecil Apa Pun Itu 

Menunggu panggilan kerja dari perusahaan lain bisa memakan waktu lama. Sementara kebutuhan tidak bisa ditunda, artinya perlu segera cari peluang penghasilan. 

 

Beberapa opsi realistis yang bisa dijalankan: 

1) Freelance sesuai skill: desain, tulis konten, admin sosial media. 

2) Jual barang bekas atau preloved. 

3) Bergabung dengan program kemitraan seperti yang ditawarkan Berijalan untuk posisi telemarketing freelance. Sistem kerja fleksibel dan berbasis hasil, sehingga cocok sebagai batu loncatan untuk bangkit dari kondisi finansial yang sedang sulit. 

 

Fokus bukan pada besar kecil penghasilan awal, tapi bagaimana tetap produktif dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri secara finansial. 

5. Perbarui Skill dan Perluas Jaringan 

Masa jeda setelah PHK adalah waktu terbaik untuk belajar. Banyak platform edukasi digital menawarkan kelas gratis atau bersertifikat, mulai dari copywriting, digital marketing, hingga public speaking. 

 

Selain itu, manfaatkan media sosial profesional seperti LinkedIn untuk membangun kembali eksistensi. Posting karya, ikut diskusi komunitas, atau sekadar memperluas koneksi bisa membuka peluang kerja baru. 

 

Menambah skill dan memperluas jaringan bukan hanya soal CV, tapi juga tentang memulihkan semangat dan menciptakan peluang tak terduga. 

6. Bersikap Terbuka Terhadap Bentuk Kerja Baru 

Zaman sekarang, kerja tidak harus kantoran 9 to 5. Banyak pekerjaan berbasis proyek atau sistem lain yang bisa memberikan penghasilan, bahkan tanpa pengalaman kerja yang panjang. 

 

Mindset terbuka adalah kunci. Menerima peluang kerja yang dulu mungkin dianggap "kurang ideal" bisa justru membuka jalan ke arah yang lebih baik. Misalnya, pekerjaan freelance harian yang memberikan hasil nyata dalam waktu singkat. Atau program kerja kemitraan yang memberi kesempatan bagi siapa pun untuk belajar dan menghasilkan. 

 

Peluang seperti ini sangat membantu bagi mereka yang sedang di fase bangkit pasca PHK dan butuh income segera. Bangkit dari keterpurukan finansial memang bukan hal mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Fokus pada langkah kecil yang bisa diambil hari ini akan membuat jalan ke depan terasa lebih terang. 

 

Jika saat ini sedang mencari peluang penghasilan tambahan, kamu bisa mempertimbangkan untuk bergabung sebagai Mitra di Berijalan. Sistem kemitraan ini dirancang untuk siapa pun yang ingin produktif, bahkan tanpa latar belakang khusus. Tugas utamanya yaitu melakukan panggilan penawaran kepada calon customer. 

 

Bergabung sebagai mitra Berijalan memiliki kendali atas waktu kerja, sambil tetap belajar teknik komunikasi, public speaking, dan strategi penjualan langsung dari tim yang sudah berpengalaman. 

 

Kunjungi  website resmi Berijalan pada menu karir untuk informasi lebih lengkap dan pendaftaran.

Cara Bangkit Finansial Pasca PHK dan Dapat Cuan Baru

Financial | 11 June 2025

Sumber: freepik.com

 

Pemutusan hubungan kerja (PHK) seringkali datang tiba-tiba. Tak peduli sudah berapa lama mengabdi atau seberapa besar kontribusi yang pernah diberikan, situasi ekonomi atau perampingan perusahaan bisa membuat siapa saja kehilangan pekerjaan. Efeknya bukan hanya terasa di rekening tabungan, tapi juga merembet ke mental, relasi keluarga, hingga rasa percaya diri. 

 

Rasa panik dan kehilangan arah menjadi respons yang wajar. Namun, situasi ini bukan akhir dari segalanya. Ada cara untuk mulai bangkit secara finansial, meskipun dari titik terendah sekalipun. 

 

Berikut strategi mental dan keuangan yang bisa dijalankan untuk kembali produktif dan menciptakan pemasukan baru pasca PHK: 

1. Terima Realita dan Pulihkan Mental Diri 

Emosi negatif seperti kecewa, marah, atau merasa gagal tak bisa dihindari setelah PHK. Menolak perasaan tersebut justru akan memperburuk keadaan. Biarkan diri merasakan semuanya, lalu perlahan ambil kembali kendali. 

 

Jangan terburu-buru mengambil keputusan besar saat sedang emosional. Hindari membuang semua tabungan untuk proyek impulsif, misalnya. Ambil waktu untuk merenung dan menata ulang arah hidup. Situasi ini memang berat, tapi bisa jadi momen refleksi untuk melihat ulang kekuatan, peluang, dan kemampuan yang dimiliki. 

2. Lakukan Audit Keuangan Pribadi 

Langkah selanjutnya adalah melihat secara jujur kondisi keuangan saat ini. Ambil catatan dan jawab pertanyaan berikut: 

1) Berapa total dana tunai yang tersedia saat ini? 

2) Apa saja pengeluaran rutin yang wajib dibayar tiap bulan? 

3) Masih ada cicilan aktif atau utang berjalan? 

 

Pisahkan antara kebutuhan pokok dan gaya hidup. 

 

Setelah mengetahui posisi keuangan, saatnya membuat anggaran sederhana. Mulai dari mencatat semua pengeluaran wajib seperti biaya makan, transportasi, listrik, dan cicilan. Lalu alokasikan dana darurat yang cukup minimal 1–2 bulan. Gunakan prinsip 50-30-20 secara fleksibel: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk fleksibel, dan 20% untuk tabungan atau dana cadangan. Manfaatkan aplikasi pencatat keuangan agar lebih mudah memantau arus kas harian. Kedisiplinan kecil ini akan memberikan rasa aman meski sedang berada dalam masa tidak pasti. 

 

Langkah ini akan membantu menentukan seberapa lama bisa bertahan tanpa pemasukan tetap, serta berapa minimal income yang perlu dikejar tiap bulan untuk tetap hidup layak. 

3. Kurangi Pengeluaran, Tapi Jangan Hilangkan Kesenangan Kecil 

PHK menuntut penyesuaian gaya hidup. Tapi bukan berarti harus menyiksa diri. 

1) Tunda langganan streaming berbayar, cicilan gadget, atau nongkrong mingguan. 

2) Ganti makan di luar jadi masak sendiri. 

3) Temukan versi gratis dari hal-hal menyenangkan: nonton YouTube, olahraga di taman, atau baca e-book gratis. 

 

Mengurangi pengeluaran perlu dilakukan agar uang tahan lebih lama. Namun, beri ruang untuk hal-hal kecil yang membuat hidup tetap terasa normal. Self-reward sederhana akan menjaga kondisi mental tetap stabil selama masa transisi ini. 

 

 

Baca Juga: Literasi Finansial: Kenapa Harus Belajar Ngatur Uang dari Sekarang, Bukan Nanti? 

 

4. Temukan Peluang Penghasilan Baru, Sekecil Apa Pun Itu 

Menunggu panggilan kerja dari perusahaan lain bisa memakan waktu lama. Sementara kebutuhan tidak bisa ditunda, artinya perlu segera cari peluang penghasilan. 

 

Beberapa opsi realistis yang bisa dijalankan: 

1) Freelance sesuai skill: desain, tulis konten, admin sosial media. 

2) Jual barang bekas atau preloved. 

3) Bergabung dengan program kemitraan seperti yang ditawarkan Berijalan untuk posisi telemarketing freelance. Sistem kerja fleksibel dan berbasis hasil, sehingga cocok sebagai batu loncatan untuk bangkit dari kondisi finansial yang sedang sulit. 

 

Fokus bukan pada besar kecil penghasilan awal, tapi bagaimana tetap produktif dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri secara finansial. 

5. Perbarui Skill dan Perluas Jaringan 

Masa jeda setelah PHK adalah waktu terbaik untuk belajar. Banyak platform edukasi digital menawarkan kelas gratis atau bersertifikat, mulai dari copywriting, digital marketing, hingga public speaking. 

 

Selain itu, manfaatkan media sosial profesional seperti LinkedIn untuk membangun kembali eksistensi. Posting karya, ikut diskusi komunitas, atau sekadar memperluas koneksi bisa membuka peluang kerja baru. 

 

Menambah skill dan memperluas jaringan bukan hanya soal CV, tapi juga tentang memulihkan semangat dan menciptakan peluang tak terduga. 

6. Bersikap Terbuka Terhadap Bentuk Kerja Baru 

Zaman sekarang, kerja tidak harus kantoran 9 to 5. Banyak pekerjaan berbasis proyek atau sistem lain yang bisa memberikan penghasilan, bahkan tanpa pengalaman kerja yang panjang. 

 

Mindset terbuka adalah kunci. Menerima peluang kerja yang dulu mungkin dianggap "kurang ideal" bisa justru membuka jalan ke arah yang lebih baik. Misalnya, pekerjaan freelance harian yang memberikan hasil nyata dalam waktu singkat. Atau program kerja kemitraan yang memberi kesempatan bagi siapa pun untuk belajar dan menghasilkan. 

 

Peluang seperti ini sangat membantu bagi mereka yang sedang di fase bangkit pasca PHK dan butuh income segera. Bangkit dari keterpurukan finansial memang bukan hal mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Fokus pada langkah kecil yang bisa diambil hari ini akan membuat jalan ke depan terasa lebih terang. 

 

Jika saat ini sedang mencari peluang penghasilan tambahan, kamu bisa mempertimbangkan untuk bergabung sebagai Mitra di Berijalan. Sistem kemitraan ini dirancang untuk siapa pun yang ingin produktif, bahkan tanpa latar belakang khusus. Tugas utamanya yaitu melakukan panggilan penawaran kepada calon customer. 

 

Bergabung sebagai mitra Berijalan memiliki kendali atas waktu kerja, sambil tetap belajar teknik komunikasi, public speaking, dan strategi penjualan langsung dari tim yang sudah berpengalaman. 

 

Kunjungi  website resmi Berijalan pada menu karir untuk informasi lebih lengkap dan pendaftaran.