Artikel
Artikel
Telemarketing Produk Finansial: Strategi & Regulasi
Telephony | 08 September 2025

Telemarketing tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk memasarkan produk keuangan meskipun tren digital semakin dominan. Bank, perusahaan asuransi, hingga fintech masih mengandalkan panggilan telepon sebagai jembatan komunikasi langsung dengan calon nasabah. Layanan ini memberi kesempatan untuk menjelaskan manfaat produk, menjawab keraguan, serta membangun kepercayaan yang seringkali tidak bisa dilakukan hanya lewat iklan online.
Produk finansial memiliki karakteristik unik karena menyangkut kepercayaan, risiko, serta keputusan jangka panjang. Oleh sebab itu, pemasaran membutuhkan pendekatan personal yang bisa menghadirkan penjelasan detail. Telemarketing produk finansial muncul sebagai solusi karena mampu memberikan edukasi langsung sekaligus mempengaruhi keputusan pembelian calon pelanggan.
Mengapa Telemarketing Penting untuk Produk Finansial?
Produk perbankan, asuransi, hingga pinjaman online bukan sekadar barang konsumtif yang bisa diputuskan secara impulsif. Calon nasabah biasanya membutuhkan informasi menyeluruh mengenai manfaat, biaya, serta potensi risiko yang ada. Telemarketing memberi ruang komunikasi interaktif sehingga pertanyaan bisa langsung dijawab oleh agen yang terlatih.
Pemasaran lewat telemarketing juga memungkinkan perusahaan melakukan pendekatan lebih personal. Contohnya pada produk asuransi, penawaran dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga, pekerjaan, atau kebutuhan kesehatan calon nasabah. Hal ini meningkatkan relevansi serta mendorong tingkat konversi lebih tinggi.
Bagi bank atau fintech, telemarketing membantu mempercepat akuisisi nasabah baru. Penawaran kartu kredit, pinjaman tanpa agunan, hingga layanan investasi sering berhasil melalui percakapan telepon yang persuasif. Keunggulan inilah yang membuat telemarketing tetap menjadi senjata penting di sektor finansial.
Strategi Telemarketing Produk Finansial yang Efektif
Setiap panggilan telemarketing membutuhkan perencanaan matang agar tujuan bisnis tercapai. Beberapa strategi berikut terbukti meningkatkan hasil kampanye:
1. Segmentasi Target Nasabah
Menentukan segmen calon nasabah menjadi langkah awal. Produk kartu kredit untuk milenial tentu berbeda pendekatan dibanding pinjaman usaha untuk pengusaha kecil. Segmentasi yang tepat memudahkan agen menyusun skrip percakapan yang relevan.
2. Script Relevan dan Persuasif
Skrip yang digunakan tidak boleh sekadar menjelaskan fitur, tetapi harus menekankan manfaat nyata bagi calon nasabah. Contoh sederhana, alih-alih hanya menyebut “bunga rendah”, agen bisa menekankan bagaimana cicilan ringan membantu menjaga kestabilan keuangan bulanan.
3. Follow-Up Konsisten
Produk finansial jarang diputuskan dalam sekali panggilan. Tindak lanjut menjadi hal penting agar calon nasabah merasa diperhatikan. Kontak kedua atau ketiga biasanya justru memberikan peluang konversi lebih besar.
4. Pemanfaatan CRM dan Data Analytics
Teknologi CRM membantu perusahaan menyimpan riwayat percakapan, preferensi, serta potensi kebutuhan calon nasabah. Analisis data ini memberi gambaran strategi komunikasi yang lebih personal sekaligus meminimalisir risiko penawaran tidak relevan.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Penjualan Asuransi Melalui Telemarketing Outbound
Regulasi dan Etika Telemarketing di Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menetapkan aturan ketat terkait penawaran produk keuangan melalui telemarketing. Perusahaan wajib memastikan aktivitas pemasaran tetap mematuhi regulasi serta menjaga etika komunikasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
1. Jam Komunikasi Terbatas
Agen tidak boleh menghubungi calon nasabah pada waktu yang dianggap mengganggu, seperti larut malam atau terlalu pagi.
2. Perlindungan Data Pribadi
Informasi nasabah bersifat rahasia dan tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan lain. Pelanggaran terhadap prinsip ini dapat berujung pada sanksi serius.
3. Kewajiban Transparansi
Agen telemarketing harus menyampaikan informasi secara jelas, termasuk biaya tersembunyi, risiko, serta syarat ketentuan produk. Calon nasabah tidak boleh dibiarkan membuat keputusan berdasarkan informasi menyesatkan.
Etika komunikasi juga memegang peran penting. Agen sebaiknya memperkenalkan diri secara sopan, memberikan kesempatan calon nasabah menolak, serta menghindari nada memaksa. Praktik ini tidak hanya menjaga reputasi perusahaan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan keberhasilan jangka panjang.
Tantangan Telemarketing Produk Keuangan
Industri telemarketing menghadapi berbagai tantangan yang perlu diantisipasi perusahaan. Stigma negatif menjadi salah satunya. Banyak orang merasa terganggu dengan panggilan penawaran, apalagi jika dilakukan berulang kali tanpa relevansi.
Persaingan dengan strategi digital marketing juga semakin ketat. Iklan media sosial dan kampanye email otomatis membuat calon nasabah terbiasa dengan komunikasi instan berbasis internet. Telemarketing harus beradaptasi dengan cara menghadirkan nilai tambah berupa penjelasan personal yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
Aspek keamanan data menjadi tantangan lain. Kasus kebocoran data pribadi menimbulkan rasa khawatir masyarakat terhadap panggilan telepon dari nomor tak dikenal. Perusahaan perlu menekankan aspek keamanan serta mematuhi regulasi agar nasabah merasa lebih nyaman menerima penawaran.
Telemarketing produk finansial membutuhkan strategi matang, kepatuhan terhadap regulasi, serta kemampuan komunikasi yang persuasif. Bank, perusahaan asuransi, maupun fintech akan mendapatkan hasil lebih optimal ketika proses telemarketing dijalankan oleh tim profesional.
Berijalan hadir sebagai mitra terpercaya yang menyediakan layanan telemarketing finansial untuk membantu bisnis menjangkau lebih banyak calon nasabah. Tim berpengalaman memastikan setiap interaksi berlangsung etis, efektif, dan sesuai regulasi.
Apabila perusahaan Anda membutuhkan dukungan telemarketing untuk meningkatkan penjualan produk keuangan, jangan ragu menghubungi Berijalan untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efisien.