Artikel
Artikel
Strategi Growth Hacking & Storytelling Efektif untuk Brand Baru
Business Digital | 17 June 2025

Sumber: freepik.com
Memulai brand baru di tengah hiruk-pikuk dunia digital terasa seperti meneriakkan nama di tengah konser musik. Suara brand bisa tenggelam, dilupakan, atau bahkan tidak terdengar sama sekali. Sementara brand besar bermain anggaran besar, brand baru harus cerdas dalam menyiasati keterbatasan.
Growth hacking muncul sebagai pendekatan nonkonvensional yang cocok untuk kondisi seperti ini. Pendekatan ini tidak bertumpu pada bujet tinggi, melainkan pada eksperimen cepat, pemanfaatan celah pasar, dan keberanian untuk tampil beda. Saat digabungkan dengan storytelling yang kuat, growth hacking bukan hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana sebuah cerita bisa menyebar secara organik dan menciptakan dampak emosional.
1. Apa Itu Growth Hacking untuk Brand Baru?
Growth hacking adalah metode yang memadukan pemasaran, data, dan kreativitas untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara cepat. Tidak seperti strategi pemasaran tradisional, growth hacking berfokus pada iterasi cepat—menguji, mengulang, dan mengoptimasi.
Brand baru sering memanfaatkan strategi ini untuk mencuri perhatian tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Banyak startup lokal berhasil mencuri panggung hanya karena satu kampanye unik yang viral. Kampanye tersebut bukan hanya cerdas secara strategi, tetapi juga menyentuh sisi emosional audiens.
Praktik growth hacking bisa dimulai dari hal sederhana. Misalnya, membuat lead magnet unik di landing page, memanfaatkan fitur interaktif di media sosial, atau menyiapkan sistem reward referral sejak awal peluncuran brand. Semua dirancang agar audiens bukan hanya membeli, tapi juga membantu menyebarkan cerita.
2. Storytelling Sebagai Bahan Bakar Viralitas
Orang membeli karena emosi, bukan sekadar logika. Cerita memiliki kekuatan untuk menciptakan hubungan personal antara brand dan audiens. Melalui storytelling, sebuah produk biasa bisa tampak luar biasa karena konteks dan narasi yang menyertainya.
Storytelling membantu brand membentuk identitas. Bukan sekadar menjual fitur, tapi juga menyampaikan "mengapa" brand itu hadir, "untuk siapa", dan "apa yang ingin diubah". Brand yang punya cerita cenderung lebih mudah dikenali dan diingat.
Beberapa cerita brand lokal yang viral sering kali dimulai dari keresahan sederhana. Seperti kisah UMKM yang berangkat dari krisis pandemi, lalu menemukan semangat baru lewat komunitas digital. Cerita seperti ini sering dibagikan ulang karena terasa relevan dan nyata.
3. Elemen Cerita yang Powerful untuk Brand Baru
Beberapa elemen penting dalam storytelling brand meliputi:
1) Tokoh utama (hero)
Bisa berupa pendiri brand, konsumen pertama, atau komunitas yang dibentuk oleh brand.
2) Konflik
Masalah nyata yang menjadi latar belakang lahirnya produk atau layanan.
3) Transformasi
Perubahan signifikan yang dialami tokoh utama setelah menemukan solusi dari brand.
Cerita bukan harus dramatis. Justru semakin otentik dan sederhana, semakin besar kemungkinan cerita itu diterima dan dibagikan.
Penambahan elemen visual juga penting. Konten visual seperti ilustrasi, potongan testimoni, atau footage keseharian bisa memperkuat emosi cerita. Bukan hanya dibaca, tapi juga dirasakan.
4. Kombinasi Growth Hacking + Storytelling
Strategi terbaik sering muncul dari perpaduan dua kekuatan. Growth hacking yang dingin secara angka, dan storytelling yang hangat secara emosi. Beberapa cara menggabungkannya antara lain:
1) Kampanye user-generated content (UGC)
Ajak pengguna menceritakan pengalaman mereka, lalu jadikan itu bagian dari narasi brand.
2) Eksperimen konten
Uji berbagai versi cerita di berbagai kanal—Instagram, TikTok, atau YouTube Shorts—untuk mengetahui mana yang paling mengena.
3) Real-time moment marketing
Tanggapi tren terkini menggunakan sudut pandang khas brand agar terlibat aktif dalam percakapan digital.
4) Referral dengan cerita
Tawarkan insentif bagi pelanggan yang membagikan cerita mereka tentang produk ke teman-teman.
Campaign seperti ini biasanya lebih diterima karena berbasis interaksi, bukan interupsi. Konten dari audiens terasa lebih dipercaya ketimbang iklan biasa.
Baca Juga: Co-Creation: Cara Libatkan Pelanggan dalam Pengembangan Produk
5. Channel Digital yang Mendukung Cerita Menyebar
Storytelling tak bisa berjalan sendiri tanpa media distribusi. Kanal digital yang tepat bisa menjadi kendaraan utama penyebaran cerita. Beberapa platform efektif untuk brand baru antara lain:
1) TikTok dan Reels
Format video pendek ideal untuk cerita ringan dan cepat viral.
2) Newsletter
Cocok untuk cerita panjang yang membangun hubungan jangka panjang.
3) Thread X (dulu Twitter)
Ampuh untuk storytelling berbasis insight atau perjalanan membangun brand.
4) Landing page website
Tempat terbaik untuk menceritakan kisah brand secara utuh sekaligus mengarahkan ke aksi.
Menyesuaikan cerita dengan kanal distribusi adalah langkah penting. Cerita yang cocok untuk newsletter belum tentu cocok untuk TikTok, dan sebaliknya. Setiap platform memiliki logika konsumsi konten masing-masing.
6. Peran Teknologi dan Layanan Digital dalam Eksekusi Kampanye
Menyusun cerita dan strategi saja belum cukup. Proses distribusi, pelacakan performa, hingga pengelolaan komunikasi harus ditunjang sistem digital yang andal. Brand baru yang ingin tumbuh cepat butuh eksekusi cepat pula. Beberapa teknologi dan layanan digital bisa sangat membantu, seperti:
1) Chatbot dan automasi percakapan
Memastikan audiens yang penasaran bisa langsung mendapat respon, tanpa mengorbankan kecepatan.
2) Manajemen dokumen digital
Mempermudah tim brand mengelola campaign approval, kontrak influencer, hingga konten promosi secara efisien.
3) Platform analytics
Menyediakan data performa konten secara real-time untuk menentukan arah strategi storytelling berikutnya.
Tools seperti ini bukan hanya efisiensi, tapi juga memberikan insight untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas. Eksperimen bisa berjalan paralel, karena data dikumpulkan otomatis.
7. Berijalan Sebagai Partner Digital untuk Brand Bertumbuh
Brand yang ingin dikenal butuh lebih dari sekadar ide bagus. Mereka butuh sistem yang mendukung eksekusi tanpa hambatan teknis. Berijalan hadir sebagai partner strategis yang menyediakan berbagai solusi digital, mulai dari chatbot interaktif (Feedtalk), sistem approval digital (Anyflow), hingga platform integrasi layanan lainnya yang scalable untuk kebutuhan brand baru.
Platform yang terintegrasi memudahkan brand menjalankan growth campaign secara efisien, cepat, dan terukur. Saat cerita sudah siap disebarkan, teknologi menjadi jembatan antara narasi dan aksi.
Mulai langkah pertumbuhan brand Anda bersama Berijalan, dan biarkan cerita Anda menyebar lebih jauh.