Artikel
Artikel
Zero Trust Security: Cara Meningkatkan Keamanan Digital Perusahaan Anda
Technology | 13 May 2025

Sumber: freepik.com
Ancaman siber semakin canggih dan tidak lagi hanya berasal dari luar jaringan. Banyak insiden keamanan justru disebabkan oleh akses internal yang tidak terkontrol, perangkat tak dikenal, atau akun yang diretas. Ketika model keamanan tradisional berbasis perimeter mulai kehilangan efektivitasnya, pendekatan Zero Trust Security menjadi solusi baru yang semakin banyak diadopsi perusahaan modern.
Zero Trust bukan hanya tren, tapi strategi jangka panjang untuk membangun arsitektur keamanan digital yang kuat, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan bisnis masa kini. Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengapa Model Keamanan Tradisional Tak Lagi Efektif
Sistem keamanan tradisional berasumsi bahwa siapa pun yang berada dalam jaringan internal adalah entitas tepercaya. Akibatnya, begitu pelaku berhasil masuk ke jaringan—misalnya melalui phishing atau perangkat yang terinfeksi—mereka bisa bergerak bebas dan mengakses data sensitif.
Kondisi kerja jarak jauh, penggunaan cloud, hingga perangkat pribadi karyawan (BYOD) menyebabkan batas jaringan perusahaan semakin kabur. Model keamanan perimeter tidak mampu lagi memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap semua celah tersebut.
Pengertian dan Prinsip Zero Trust Security
Zero Trust adalah pendekatan keamanan yang menerapkan prinsip “Never trust, always verify.” Setiap akses, baik dari luar maupun dalam jaringan, harus diverifikasi secara ketat berdasarkan identitas, perangkat, lokasi, dan konteks lainnya.
Tidak ada entitas yang secara otomatis dianggap tepercaya. Akses diberikan secara minimum dan terbatas hanya untuk tugas yang diperlukan, mengurangi risiko pergerakan lateral dan kebocoran data.
Komponen Kunci yang Membangun Zero Trust
Penerapan Zero Trust mencakup beberapa komponen inti:
1. Manajemen Identitas dan Akses: Verifikasi identitas pengguna secara kuat melalui autentikasi multi-faktor (MFA) dan kontrol berbasis peran.
2. Segmentasi Jaringan: Mikrosegmentasi membatasi akses antar bagian jaringan agar serangan tidak menyebar luas.
3. Visibilitas Aktivitas: Pemantauan aktivitas secara real-time untuk mendeteksi perilaku mencurigakan.
4. Enkripsi Data: Perlindungan data saat dikirim maupun disimpan agar tidak mudah diakses pihak tak berwenang.
5. Akses Minimal: Pengguna hanya diberi akses sesuai kebutuhan, tidak lebih.
Perbandingan Zero Trust dan Keamanan Tradisional
Perbedaan antara Zero Trust dan model lama sangat mendasar. Sistem tradisional mengandalkan tembok perlindungan di batas jaringan, sementara Zero Trust membangun sistem kontrol di setiap titik akses. Bahkan perangkat yang sudah dikenali tetap harus melalui proses verifikasi sebelum diberi izin.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk merespons lebih cepat terhadap ancaman baru, sekaligus menjaga pengalaman pengguna tetap optimal.
Keuntungan Zero Trust bagi Perusahaan
Menerapkan Zero Trust memberikan banyak manfaat strategis:
1. Pengurangan Risiko Kebocoran Data: Karena tidak ada akses yang diberikan secara default, risiko eksploitasi berkurang drastis.
2. Deteksi Ancaman Lebih Cepat: Aktivitas yang tidak biasa langsung tertangkap oleh sistem pemantauan.
3. Kepatuhan terhadap Regulasi: Memudahkan penerapan standar keamanan seperti ISO 27001, HIPAA, atau GDPR.
4. Skalabilitas Lebih Baik: Cocok untuk sistem hybrid dan multi-cloud yang terus berkembang.
Baca Juga: Deepfake Makin Realistis: Apakah Kita Masih Bisa Percaya Apa yang Kita Lihat?
Tantangan Implementasi Zero Trust
Meski menawarkan banyak kelebihan, implementasi Zero Trust tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang umum dihadapi meliputi:
1. Kompleksitas Teknologi: Integrasi antar sistem keamanan dan infrastruktur digital bisa memakan waktu dan sumber daya.
2. Adaptasi Budaya Organisasi: Karyawan mungkin merasa terganggu oleh proses autentikasi berulang.
3. Biaya Investasi: Dibutuhkan upgrade perangkat dan sistem yang mendukung prinsip Zero Trust.
4. Manajemen Kebijakan Dinamis: Kontrol akses harus diperbarui secara terus-menerus mengikuti perubahan peran, lokasi, atau aktivitas pengguna.
Strategi Menerapkan Zero Trust Secara Bertahap
Pendekatan bertahap menjadi kunci keberhasilan implementasi. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
1. Identifikasi Aset dan Pengguna Kritis: Tentukan mana saja yang perlu perlindungan paling ketat.
2. Terapkan Autentikasi yang Kuat: Gunakan sistem MFA dan manajemen identitas terpusat.
3. Lakukan Segmentasi Jaringan: Pisahkan akses berdasarkan fungsi, lokasi, atau jenis perangkat.
4. Bangun Sistem Pemantauan Aktif: Gunakan teknologi SIEM atau alat pemantauan lainnya untuk mendeteksi anomali.
5. Automasi Kebijakan Akses: Gunakan aturan dinamis agar manajemen akses tidak merepotkan tim IT.
Relevansi Zero Trust untuk Lingkungan Hybrid dan Multi-Cloud
Banyak perusahaan saat ini mengandalkan lebih dari satu platform cloud, disertai sistem on-premise yang masih aktif. Zero Trust memungkinkan pengelolaan keamanan lintas platform tanpa bergantung pada lokasi fisik jaringan.
Strategi ini sangat ideal untuk model kerja hybrid yang fleksibel dan menuntut akses dari mana saja. Sistem keamanan berbasis identitas dan kebijakan adaptif membuatnya lebih tangguh terhadap berbagai skenario risiko modern.
Peran Teknologi Pendukung dalam Keamanan Zero Trust
Penerapan Zero Trust akan lebih efektif jika didukung oleh sistem digital yang:
1. Mengelola identitas dan akses pengguna secara terpusat.
2. Memantau dan mencatat aktivitas pengguna secara menyeluruh.
3. Mendeteksi lokasi dan perangkat yang digunakan pengguna.
4. Menyediakan proses persetujuan dan otorisasi yang efisien.
Perusahaan membutuhkan dukungan teknologi yang bisa menjawab kebutuhan ini secara real-time dan terintegrasi ke sistem operasional yang ada.
Berijalan sebagai Mitra Transformasi Keamanan Digital
Menerapkan Zero Trust bukan hanya soal memilih teknologi yang tepat, tetapi juga tentang bagaimana membangun sistem yang terkoneksi, akurat, dan mampu beradaptasi terhadap dinamika bisnis.
Berijalan hadir untuk membantu perusahaan membangun infrastruktur digital yang lebih aman, efisien, dan siap menghadapi tantangan era modern. Lewat pendekatan berbasis data, otomasi, dan integrasi sistem, Berijalan menjadi mitra transformasi yang mampu menunjang keamanan sekaligus produktivitas bisnis.
Siap meningkatkan keamanan sistem digital perusahaan Anda? Kunjungi www.berijalan.id dan pelajari solusi yang mendukung transformasi infrastruktur bisnis Anda menuju ekosistem yang lebih tangguh, modern, dan terpercaya.